Abdulloh bin Abbas biasa disebut Ibnu abbas adalah salah
satu sepupu Rasululloh SAW. Sejak berusia 7 tahun ia selalu menemani ke mana
saja Rasululloh pergi sehingga ia banyak mendapat ilmu dari Rasululloh. Betapa
sayang Rasululloh kepadanya.
Usia Ibnu Abbas baru 13 tahun saat Rasulloh wafat.
Sepeninggal Rasululloh, ia tetap tekun mencari ilmu. Ia mendatangi banyak
sahabat Rasululloh untuk belajar. Bahkan ia rela tidur di depan rumah mereka
yang sedang beristirahat.
Suatu hari seorang sahabat terkejut mendapati Ibnu Abbas
terbaring di depan rumahnya beralaskan mantel. “Apa yang membuatmu datang
kemari, wahai sepupu Rasululloh? Kalau kau memintaku datang ke tempatmu, pasti
aku datang,” katanya.
“Tidak, aku yang harus datang kemari, sebab ilmu itu
didatangi, bukan mendatangi.” jawab Ibnu Abas.
Karena kesungguhannya mencari ilmu, Ibnu Abbas cepat
menguasai banyak ilmu, seperti ilmu Al-Qur’an, sastra, sejarah, fikih, dan
sebagainya. Alhasil, ia telah menjadi ulama’ di usia belia. Ia juga membuka
majelis ilmu yang selalu ramai oleh masyarakat yang ingin bertanya tentang
berbagai hal. Semuanya merasa puas karena Ibnu Abbas selalu menjawab masalah
mereka dengan jelas dan lengkap.
Bahkan, ia sering dimintai pendapat oleh Khalifah Umar
bin Khattab. Golongan tua sempat merasa tak senang karena khalifah Umar selalu
mendahulukan pendapat Ibnu Abbas yang masih muda. Namun, keluasan dan kedalaman
ilmu Ibnu Abbas memang telah terbukti. Pendapatnya selalu masuk akal dan dapat
diterima semua orang.
Demikianlah, karena ketinggian ilmunya Ibnu Abbas
mendapat tempat yang tinggi dalam masyarakat. Benarlah firman Alloh SWT dalam
Al-Qur’an surat Al-Mujadilah:11 yang berbunyi, “... Alloh akan meninggikan
orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat...”.
0 komentar:
Posting Komentar